Senin, 23 Mei 2005

QS: Ar Ruum dan Da Vinci Code

 


            Sampai sekarang saya masih merasakan kepedihan yang dalam mengingat berbagai bahasan rekan penulis muslim terhadap Da Vinci Code Dan Brown yang banyak memuja dan menyanjung. Kita sepakat, bahwa seni untuk seni saja adalah haram. Seni mesti mengandung nilai kebajikan. Dengan demikian tertolaklah Saman dan segara tulisan yang berbungkus sastra namun menjual seks dan kekerasan. 


Kita juga sepakat dengan dengan QS Al Baqarah: 285  Laa nufarriqu baina ahadin min rusuluhi…Tidak membedakan antara satu nabi dengan yang lain. Kita mencintai Nabi Adam seperti kita mencintai Nabi Muhamad, Nabi Isa.


Kita sepakat bercermin dari Ar Ruum, yang turun di Mekkah kala kesedihan kolosal melanda Umat Islam disebabkan berita kalahnya bangsa Romawi oleh Bangsa Persia. Kesedihan ini karena persaudaraan samawi antara Muslim dan Kristen. Keduanya menganut agama langit. Allah menghibur muslim dan memberitakan kemenangan Romawi atas Persia pada bilangan tahun tetentu (kurang dari 10 tahun) nanti di masa depan. (Dan berita itu benar!!)


 


Tiga kesepakatan ini seakan terbang ditiup angin kala membahas DVC! Karena DVC menyerang Kristen (Ah, bukankah Kristen musuh Islam?!), kita bertepuk tangan dan berteriak, “Bravo…bravo Brown! Berani dan luar  biasa! Ide cemerlang blah blah.”


 


Saya pedih. Saya berduka. Hati ini digigit kepiluan yang tajam. 


Di mana pembelaan Muslim pada Nabi Isa/Jesus?


Ah, yang diserang Vatikan kok!


 


1.      DVC (dan Angel and Demons) memuat seks eksplisit dan kekerasan yang menjijikkan. Ini saja sudah warning bagi penganut seni bukan sekedar seni. Iya? Kenapa ketika pengarang muslim menjual seks dan violent ini dikritik? Brown kan bule. Ya, beda dong level kebolehannya. Wajar.


2.      DVC Mengklaim Jesus/Nabi Isa menikah dengan Maria Magdalena dan menuduh Peter cemburu dengan kedudukan Maria dan hendak mengucilkan Maria. Nabi Isa, kata DVC memberikan hak untuk mendirikan gereja pada Maria. Peter hendak merebut kekuasaan untuk mendirikan gereja dari Maria. Sungguh, tuduhan ini menyakitkan, seperti tuduhan perebutan kekhalifahan dari Ali bin Abi Thalib  oleh Abu Bakar Shiddiq, bukan? Peter dan murid-murid Nabi Isa adalah manusia terpilih. Bukankah mereka, Al Hawariyyun, dipuji dalam Al Qur’an? Bagaimana mungkin shahabat  Nabi mengkhianati Nabinya? Apakah mungkin seorang Nabi memberikan hak pendirian gereja pada istrinya? Sementara kaidah yang kita pegang bersama ialah, “Yang terbaik di mata Allah ialah yang paling bertaqwa.”? Hingga, pewarisan gereja, karena sebeb pernikahan, rasanya sulit diterima. Bahkan kecerdasan Aisyah yang mengalahi banyak lelaki, kebijakan Ummu Salamah yang menyelesaikan masalah pembangkangan muslim paska perjanjian Hudaibiyyah tidak mebuat para ummahatul mukminin pewaris kekhalifahan bukan?


3.      DVC mengatakan pembela Maria Magdalena (baca pembela Nabi Isa) menganut sistem matriakat, di mana garis Ibu menentukan keroyalan/darah biru seseorang. Lagi-lagi bertentangan dengan paham yang dianut muslim (sejak Adam AS hingga Muhammad SAW) bahwa nasab diturunkan dari garis bapak.


4.      DVC menjelaskan pembela Maria mempunyai ritus agama yang unik yakni hubungan seks lelaki-perempuan di tengah lingkaran pendeta yang berjubah dan bertopeng....Topeng tidak membuat mereka buta. Ini sangat menyesakkan dada. Bagaimana mungkin, pembela Maria yang katanya manusia benar yang mengikuti agama Allah,  melakukan hubungan seks di depan manusia lain? Bukankah hukum zina itu, jika ada 4 saksi yang menyaksikan, seperti masuknya pena ke dalam gelas, maka hukumnya rajam?


 


Mungkin ada yang akan berkilah, yang diserang ialah Vatikan. Namun hakikatnya DVC menyerang Peter, Al Hawariyyun.


Katakanlah, seperti kilah banyak orang bahwa memang ada injil yang tidak dicetak dan sekarang tersimpan di dalam perpustakaan Vatikan, dan menguatkan teori ini.... Namun, bukankah Kristen yang disedihi kekalahan mereka oleh Rasulullah SAW dan para muslim (Ar Ruum) ialah Kristen Romawi...yang menganut trinitas...yang pada satu ketika menjadi lawan kita di medan perang Tabuk??


Terlepas dari usaha sebagian Kristen untuk membunuhi Muslim atau memurtadkan Muslim, tetap ada dalam umat Kristen itu orang yang menyembah Allah saja, tetap ada Kristen yang tidak menyimpan  rasa permusuhan dengan kita, hingga jika satu ketika mereka ada bersama kita, mereka tidak boleh diperangi, bahkan dilindungi.


Sukakah kita kala Salman Rushdie/ Ayat-ayat Setan dilindungi oleh satu bangsa? Ditepuki dan dipuji orang?


 


Wahai Muslim, bagaimana mungkin kita bertepuk tangan atas penghinaan pada Nabi Isa? Apapun juga, Jesus dan Nabi Isa satu orangnya. Lelaki suci yang harus kita cintai...Mereka tidak membeda-bedakan Nabi (Al Baqarah 285).


 

23 komentar:

Jonru Ginting mengatakan...

Mbak maimon (sebelumnya salam kenal dulu nih, walau udah sering lihat blog dan buku mbak maimon),
saya setuju banget dengan tulisan ini.
saya juga sedih ketika ada teman saya yang sentimen banget ketika melihat sebuah gereja. Dia bilang, "perlu dibakar nih!"

memang sih, itu cuma oknum. Tapi saya kira, kita perlu bersikap adil kepada siapa saja, termasuk kepada nonmuslim. Selama mereka masih berbuat baik pada kita, kenapa kita harus memusuhi mereka.

Saya sangat terkesan pada persahabatan antara tokoh fahri (islam) dan maria (kristen) pada novel "ayat ayat cinta", dan sudah seharusnya setiap muslim bisa bersikap seperti itu.

Terus terang, saya sendiri berasal dari keluarga yang heterogen. Banyak di antara saudara saya (bibi, tante, nenek, paman, dst) yang nonmuslim, dan saya sering berinteraksi dengan mereka. Dari sana, saya tahu bahwa banyak di antara mereka yang tidak pernah memusuhi islam. Mereka justru simpati pada islam. Pada mereka inilah, kita perlu bersikap baik dan saling tolong menolong dalam urusan sosial.

Adapun yang perlu kita musuhi adalah orang-orang nonmuslim yang terang-terangan memusuhi islam.

Tian OT mengatakan...

subhanallah. kita memang jangan terpancing pada histeria sesaat. serasa dibukakan mata saya. mun, makasih infonya. :)

maimon herawati mengatakan...

salam kenal juga Bang. Saya sering juga baca posting Abang.

iwan yuli mengatakan...

Alhamdulillah :)
Seneng saya bacanya...
ternyata masih ada segelintir orang yang tetap mencoba untuk obyektif
tetap proporsional dalam menempatkan sesuatu
berusaha untuk tetap Adil dalam Kesadaran Penuh dalam melihat kejadian/fenomena.....

Bukan dengan semangat untuk saling 'membenci' dan 'memusuhi'
namun tetap dengan Kearifan dalam melihat titik2 'perbedaan'

Thanx 4 sharing mbak Maimon :)
ditunggu jurnal2 berikutnya :)

maimon herawati mengatakan...

Saya gelisah sejak membaca buku Brown yang pertama. Sakit membacanya. Pas direnungi, makin menyesakkan, Mak Tian.

uNi ReNi mengatakan...

mbak, paham trinitas itu belum ada sejak kenabian nabi ISA AS, bukan?

maimon herawati mengatakan...

Benar.
Adanya sejak 325 M (300 ratus tahun sebelum Rasul SAW datang), ketika raja Romawi meminta para pemuka agama di Nicea memutuskan manakah konsep yang akan dianut oleh kerajaan Romawi; satu Tuhan atau Trinitas.
Keputusan saat itu ialah menganut paham Tiga Tuhan. Sejak itu yang mempercayai satu Tuhan saja diburu2.
Penganut Satu Tuhan masih banyak saat ini, saat Rasulullah datang BUhaira salah satu di antaranya. Sebagian masyarakat Raja Najasyi dan Heraklius menganut trinitas.
Dalam Qur'an banyak sanggahan ttg trinitas misal surat Al Ikhlas dsb. Kristen yang ada zaman Rasulluah itu campuran antara yang percaya trinitas dengan Satu Tuhan. Mostly, trinitas.
Karena Romawi sebagai satu dari dua kekuatan terbesar saat itu meng-impose- ajaran trinitas pada siapa saja yang berada di bawah kekuasaanya.
Itulah alasannya Muslim berperang melawan Romawi: untuk mengembalikan kebebasan beragama.
Makanya masyarakat Himm (YAhudi dan Kristen), dalam kitab Al Baladhuri, lebih memilih berada di bawah perlindungan Muslim daripada Romawi.

iwan yuli mengatakan...

Wah wah...
baru ngeh nih...
adakah link yg bercerita tentang sejarah ini semua?

*jadi makin penasaran*

maimon herawati mengatakan...

KAlau website, nggak ngeh, Om. Saya dulu membaca di sebuah buku. Lupa judulnya. Waktu SMA pula bacanya. Tapi inget banget karena sengaja dihapalin :-))
Tapi isu ini cukup welknown di kalangan sejarawan. Sayangnya, saya sejarawan icak-icak.
Disertasi saya tentang Palestina, dikhususkan lagi era 1089-1187 M.
Al Baladhuri buku ditulis jaman datangnya pasukan Muslim dipimpin Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin Jarrah dsb. Kota Himm ini terletak di utara utara Mekkah, salah satu daerah didalam kolonialisasi Romawi

Lia Barra mengatakan...

Astagfirullah...ternyata banyak yang saya tidak tau tentang sejarah yang satu ini...dan untuk Postingannya saya satuju pisan...Islam kan damai dengan "siapapun"

Btw,ketinggalan juga nih jadi ngambil apa kuliahnya teh?duh ngiri...semoga saya pun bisa turuti jejakmu...amin

Asma Nadia mengatakan...

pa kabar, cinta?
setuju banget.
histeria itu... penulis2 kita masih banyak yang latah. satu bilang oks semua bilang oks. alhamdulillah ada yang kritis, dan sempat bikin bahasan panjang, hehehe.

kapan nulis buat Lingkar Pena Publishing House, Mun?
ditunggu ya?
salam buat ananda2mu

maimon herawati mengatakan...

Asma Cinta,
Masih berjuang ni mengusir karat-karat dalam menulis, hi hi.
Tapi Alhamdulillah sudah bisa spare waktu 1-2 jam sehari untuk nulis. Dikit sih. Tapi mulai rutin. Bayar hutang pelan-pelan, termasuk bayar hutang padamu :-))
Imun memang menolak untuk memuji DVC hanya karena orang2 kristen tidak banyak yang peduli dan ada yang memuji.
Titik berdiri Imun ya itu, Jesus/Nabi Isa adalah Rasul yang maksum dan pengikut beliau al hawariyyun dipuji Qur'an :-))
Eh, apaan sih novel esek-esek yang diributin kemarin itu? Yang penulisnya anak jilbab? Daku lupa

maimon herawati mengatakan...

Islamic Jerusalem Studies, di Abertay, Dundee. Dapet beasiswa, makanya bisa kuliah sambil jaga anak :-))
Salah satu mata kuliahnya History of Jerusalem. Di course ini membahas sejak jaman 3000 SM, in brief. Trus datangnya muslim, Shalahuddin, dan invasi Inggris.
Disertasi teteh tentang Muslim Life in The Latin Kingdom of Jerusalem, kehidupan muslim di bawah Crusaders. Menarik.

Lia Barra mengatakan...

Menarik sekali...dan tentang Yahudi serta Yerusalemnya sedang menjadi perhatian utama lain suami saya saat ini,dan beliau sedang berusaha mengajak saya untuk membaca dan mencari tau tentang ini semua hehe...sayanya sudah ngeh tapi belum bisa fokus englishnya masih butut.
Alhamdulillah ya Teh ada kesempatan,bisa dimanfaatkan diantara celoteh dan "rengekan" anak2. Semoga semuanya lancar dan sukses,dan saya juga bisa mengikuti jejaknya. Sedang belajar!

vieny mutiara mengatakan...

wah teh imun, saya yang bodoh ikut-ikutan beli bukunya tuh. katanya bagus gitu. belum baca sih (beli tapi belum baca)..makanya itu ya teh perlu ilmunya sebelum menilai atau beli bukunya ya:)?

chairul arief mengatakan...

Wah saya tertarik dgn disertasinya tuh mbak... apa bisa baca disertasinya? makasih sblmnya.

chairul

ali osman mengatakan...

Alhamdullilah! kita sebagai seorang muslim semestinya membela dan mempertahankan nabi-nabi Allah dari dihina kerana itu satu kewajipan... tapi tidak membela dan dan mempertahankan agama kristian yang ada pada masa ini kerana mereka tidak mempercayai atau meyakini Nabi Muhamad s.a.w. malah mereka penganut kristian mengatakan nabi kita sebagai pembohong dan bukan utusan Allah yang sebenarnya... semoga Allah beri mereka taufik dan hidayat.

maimon herawati mengatakan...

Mohon maaf, ijinkan saya untuk tidak sepakat.
Di sekeliling saya bertebaran umat kristiani. Sebagian besar mereka respek sama Islam. Ada yang meminta dipinjamkan terjemahan Qur'an. Kebebasan beragama saya dijaga. Employer saya membolehkan saya berjilbab, dan memakai jam kerja untuk sholat. Menjaga supaya saya tidak makan yang haram dst.
some of them Katolik, some of them Baptist, some of them Anglikan

ali osman mengatakan...

No problem if you not agree with me coz we have our own way of thinking!!! dan disekeliling saya juga ramai yang beragama kristian malah saya punya hotel cater for travellers and most of them are from europe & US, malah saya selalu berdiskusi dengan mereka tentang ketuhanan...mereka sangat baik dan menghormati agama islam.. masalahnya mereka tidakmempercayai kerasulan nabi Muhammad s.a.w, itu saja dan kita juga sebagai muslim tidak mempercayai yang Isa disalib dan ini satu pembohongan besar paderi-paderi mereka!!! you can also tell ur employer jesus is only prophet & not the son of god.. and you will get what their answer!!!

maimon herawati mengatakan...

i did tell them what i believe about Jesus or Isa.
And there is no quarrel about it. get a life...
Apakah Rasul memaksa mereka masuk Islam?
The option he offerred was either choose Islam or keep their religion and be under the government of Islamic rule.
But, isn't it time for to look back at Medina covenant?

Prasetyo uga mengatakan...

Ass. Wr. Wb. maaf saya ikutan nimbrung, karena awalnya saya juga cari artikel mengenai DVC,krn penasaran mau pengen tahu coment2nya...ternyata menarik juga ya, karena hal tsb menyangkut Nabi kita dan "tuhan" mereka (kristiani). Trs terang pendalaman sy thd Islam juga nggak sebagus Bpk2/Ibu2 di sini...maklum latar blkg agama sy luemah..mah..mah..sy pikir/menurut sy (maaf sblmnya klo salah) apa yg disampaikan Bp. Alikarpet benar juga...janganlah kita umat Muslim terjebak mengakui kebenaran agama selain Islam, hanya karena lingkungan atau masyarakat di sekeliling berbuat baik dan respek thd kita dan Islam. Dlm hub horisontal kita dituntut unt. menciptakan kedamaian, tp bukan berarti hrs mengakui kebenaran yang dianut mereka. Nah banyak yg. dr kita kan mencampur adukkan hal ini, sy. pernah masuk dlm anggota aktif PMKRI, (o' iya sy adlh seorang mualaf) sy. mengalami begitu dahsyatnya pertentangan horisontal Katholik thd Islam, begitu juga sebaliknya. Begitu sy. mualaf, apa yg diartikan sahabat bahkan saudara tdk berlaku lg. Apalagi klo kita masuk ke Gereja Kristen (bkn Katholik) spt Bethany dll, akan dijumpai program2 yg jauh lebih dahsyat unt. Kristenisasi, baik dg. cr2 halus atau cara2 yg. lsg frontal. Untuk itu kita sebaiknya mewaspadai pola2 perkembangan Kristenisasi, termasuk fenomena Islam Liberal...sekali lagi maaf klo sy. salah, Wassalam,
PrasH

ali osman mengatakan...


Kita sebagai org Islam dan pengikut Nabi Muhammad S.A.W seharusnya kasihan pada penganut agama lain kerana kehidupan yang sebenar adalah kehidupan selepas mati.. walaubagaimana baiknya mereka kepada kita dan masyrakat tapi bila mereka mati mereka akan diazab dalam api neraka buat selama-lamanya.

maimon herawati mengatakan...

Saya tidak mengatakan bahwa semua agama sama. You get me wrong there.
"Terlepas dari usaha sebagian Kristen untuk membunuhi Muslim atau memurtadkan Muslim, tetap ada dalam umat Kristen itu orang yang menyembah Allah saja, tetap ada Kristen yang tidak menyimpan rasa permusuhan dengan kita, hingga jika satu ketika mereka ada bersama kita, mereka tidak boleh diperangi, bahkan dilindungi."
As you see, I know, realise, admit, bahwa ada sebagian Kristen yang membenci Muslim.
Tapi, saya bukan sedang bicara tentang Kristen sebagai institusi yang mengancam/memerangi Muslim. Saya bicara sebagai kristen sebagai agama samawi, walau berubah pada beberapa bagian.
Saya memahami, (karena dulu saya begitu) sense of belonging pada Nabi Isa, atau the Prophet of Jesus, -apalagi kalo pake nama bahasa Inggrisnya- rendah sekali. Seakan cinta kita pada beliau lenyab karena sebagian Kristen mengatakan beliau AS sebagai Tuhan. PAdahal Allah menyuruh kita untuk tidak membedakan rasa cinta kita pada mereka.

Itu titik pijak saya. Cinta pada The Prophet of Jesus atau Nabi Isa AS.Kepada ALlah lah dipulangkan segala sesuatu.
ISlam tidak datang untuk membunuh, Islam datang membawa kedamaian, memberikan keamanan, bahkan pada pemeluk agama lain.
Jerusalem/Aelia Capitolina/ Palestina baru damai ketika Umar bin Khattab dan Salahuddin Al Ayyubi membebaskannya. Kristen boleh berpiligrimage ke sana, Yahudi pun dibolehkan meratap di Mount of Olive pada hari ke 9 Bulan Ab.
Penduduk Hims (Yahudi dan Kristen) memilih membayar jizyah kepada pasukan Ubaidah Bin JArrah -dikirim oleh Umar, daripada hidup di bawah 'teror Roman Empire'. Ketika pasukan Muslim merasa tidak mampu melindungi kota Hims, pasukan Muslim mengembalikan uang jizyah mereka. Penduduk Hims lalu berkata, "Kami lebih memilih perlindungan kalian daripada Roman. Jika memang kalian tidak bisa melindungi kami, maka kami akan mengunci pagar kota kami, menyerahkan nasib pada Tuhan. Jika kalian menang, kami akan membuka gerbang kami. Jika kalian kalah, semoga Tuhan melindungi kami."

Do you think I ignore what happen in Iraq or Palestine? The so call, 'crusade'?
May Allah forgive us all. Amin.