Minggu, 08 Januari 2006

Ngantuuuk...tapi...HELP!!

Addduh, deh.


Nggak akan komplen sebenarnya....but who knows, maybe any of you have a good suggestion.


Kalau baca 'too early winter...dzikir maut'....sekarang keadaan itu almost daily. Hu hu hu.


Apalagi pas malem. Iduang tapakok, indak bisa maangok. Jum'at ke dokter. Persistent Rynitis (?) disebabkan oleh alergi house mite. Glek.


Sabtu kemarin akhirnya bongkar rumah dari depan ke belakang. Attack house mite!  Karpet baru yang dimintai ke landlord 3 bulan yg lalu, kebetulan akan dipasang sabtu pagi. Sekalian lah.


But, sodara...


Semua debu yg nampak sudah dibersihin. Vacuum all surface, ganti bedding, tuker posisi furniture...


Tetep saja... nggak bisa nafas lewat idung. Udah ngantuk banget nih. Mencoba tidur, tapi hidung ngeces terus (Bukan dari mulut...) Asli air mengalir begitu saja. Kebayang para bocah kalo kena cold dan hidung mereka tersumbat gitu. Tersiksa.


Dikasih resep sih. Anti histamin, antibiotik, sama nasal spray. Cuman, belum ditebus. Soalnya sertifikat gratis obat udah habis. Kalo ambil dulu, bakal bayar 18 pon = sepekan lauk-pauk. Nggak tega sama dompet, hiks.


Apa ya obat natural yang bisa dibikin di dapur? Teh anget nggak nolong. Muka di steam, malah yang ada perih doang.


Sekarang sedang buka jendela ni. Katanya house mite hate cold and dry house. (On the contrary, karena penghuni rumah orang Asia...dan nyewa dari orang asia pula...hingga old and dilapidated) rumah kita hot and damp....a perfect breeding for house mite!! Nggak cuman perfect untuk Indonesian penniless student. Hiks.


Pake jaket, berharap semoga angin dingin winter menakutkan house mite dan dia ngacir duluan sebelum menyerang saya.


Tapi, geuningan, sama saja. Hidung tetap almost blocked entirely.


HELP!!


 

19 komentar:

seli naswati mengatakan...

Whuaa.. kasihan Ni maimon..awak Rhinitis Ni, dulu di kasi Illiadin, obat tetes.. truss therapy panasin hidung 15 menit selama 3 pekan berturut-turut di THT.. sekarang alhamdulillah ndak lagi... , kalau kumat tak bisa napas lantaran dingin, skarang pake minyak kayu putih cap lang dihirup aja... atau dioles .. hi.hi. lumayan mujarab.. meskipun awalnya pedih...

(*maaf gak tau resep tradisional ngatasi Rhinitis ini*) mungkin bisa di Hembing kali ya.. search google Ni..ttg hembing..

IrfanLisa PANCHA mengatakan...

Duh, sedih amat ceritanya Teh. Pake ada house mite segala padahal waktu aku disana gak pernah denger ada kasus house mite ya?? (atau ada tapi aku gak tau?)
Bersihin rumah dan ngerubah furniture pasti memakan tenaga yang gak sedikit apalagi ada anak-anak. Yang sabar ya Teh. Nebus resep gak bisa minjem kesiapa dulu gitu?? Udah coba minum madu Teh?

maimon herawati mengatakan...

minta sama dokter terapinya? Atau ditawarkan dokternya, Selly?
Sebenarnya sudah 1 tahun lebih 'runny nose'. Imun kira, cold, trus pas summer, mungkin hay fever....ternyata alergi! Udah gitu, imun kerja part itme cleaner...mah kan ketemu dust melulu.
Kalu minya kayu putih punya sih. Dihirup saja?

maimon herawati mengatakan...

sebenarnya setiap tempat ada house mitenya Sa. Cuman tergantung sedikit banyaknya. Katanya, kalo rumahnya damp dan anget, house mite suka.
Waktu ke glasgow itu, kata dokter, teteh diserang strange house mite, hingga collaps pertahanannya.
Betul juga sih. Sebelum naik train, idung oke. Pas di GNER nggak oke (karpet dan alas kursinya kan the breeding ground juga). Nyampe ke rumah temen, nggak kebuka-buka idung itu, bisa nafas pas di bus. Kebekep lagi pas dalam train. Baru oke pas naik tangga di central station. Hiks.
Esok, kalau ada farmasi buka, mau nebus aja, Sa. Udah hopeless. Paling...ya...super irit untuk yg lainnya.

Ibu Maryamilyas mengatakan...

Mun, kalau alergi, kayaknya memang harus pake obat. Karena kondisinya udah parah, mungkin perlu yang efek kerjanya cepat. Saya dan Si Sulung punya alergi (dia dulu asmatis), dan obatnya ada yang efeknya cepat dan diminum/disemprot seperlunya kalau kumat, ada yang untuk pemakaian dengan jangka waktu tertentu, tapi efeknya nggak bisa lagnsung keliatan dengan sekali pemakaian (3 hari-an baru keliatan).
Hay fever itu alergi juga lho... Kalau alergi, dia nggak akan ilang selama masih kontak dgn alergen-nya. Kalau Maimon alergi debu, coba pakai masker kalau kerja, nolong nggak yah...? Kalau alergi pollen, liat di bulan-bulan apa keluar alerginya. Selama itu, pagi-pagi jendela hanya dibuka setelah jam 11 (umumnya pagi sampai jam 10-an polinasi berlangsung). Tapi ini secara umum sih, nggak semua pollen begitu.
Minyak kayu putih sebenarnya bukan untuk alergi. Tapi karena ada camfor-nya, mungkin bisa sedikit melegakan hidung (isinya Vicks inhaler itu kan camfor). Dioles bisa, dihirup juga bisa (mengurangi iritasi di kulit). Kalau anak pilek, kadang saya mandikan air hangat, lalu di bath tub-nya saya tetesi (banyak) minyak kayu putih. Kamar mandi, badan anak, semua harum kayu putih. Anak lebih bisa tidur pulas nantinya.

maimon herawati mengatakan...

iya ya.
Emang harus nebus obat..
Cuma, apa tiap hari harus minum anti histamin, Mbak?
Ada efek sampingnya nggak?
Please, share...

Ibu Maryamilyas mengatakan...

Kalau anti histamin, itu kayaknya efek cepat, jadi minumnya bila perlu. Efek samping pastinya ada. Yang jelas, obat-obatan alergi biasanya kontraindikasinya hamil dan menyusui. Selama ini terapi paling aman adalah resensitisasi, memaparkan diri kepada alergen tetapi dalam jumlah sangat kecil (dosis tertentu), sehingga gangguannya minimal. Dengan cara ini, pelan-pelan tubuh dibuat jadi tidak hipersensitif lagi. Susahnya, terapi cara ini makan waktu sangat lama, dan harus dengan pengawasan dokter, yang menentukan dosisnya...

maimon herawati mengatakan...

minta sama dokter ya?
Senin health visitor akan berkunjung. Kalau bisa, minta deh. Habis, tersiksa banget nih. Sepanjang malam, mostly, hidung masih tersumbang...telinga pekak...lidah mati rasa...

seli naswati mengatakan...

Iya waktu itu dokternya yang tawarkan...
kata dokter itu juga.. utk Rhinitis alergi itu selain udara dingin dan pollen, kondisi fisik juga tak bisa terlalu lelah, gampang kumat...
minyakkayu putih biasa dihirup, tapikalo masih belum juga, biasanya dioles di hidung..

ummi nida aufal mengatakan...

syafakillah ya Teh..
febi juga alergi (asma). Utk mengatasinya, ketika sedang kambuh mimum obat. Kalau suka dipijit, coba pijit punggung, diantara dua tulang belakang, insyaallah membantu melegakan pernapasan.
Ketika sehat (kan tidak selalu kambuh hidungnya ya Teh?) diusahakan 'memanaskan' tubuh dengan olahraga(atau udah ya Teh?).
Kalau Febi sdg rajin olahraga, tubuh lebih kuat menghadapi serangan sang alergen, tapi ketika males berolahraga mulai deh sebentar-sebentar ngik...ngik :((
moga membantu ya Teh.

Rahmadiyanti R mengatakan...

Aduuh, Tante... rasanya ingin di sampingmu, memijit bahumu, membuatkan teh hangat & sup hangat (pasti menolong kalo yg bikin dengan sentuhan kasih sayang sahabat hehe). Tapi apa dayaku... Kudoakan dikau selalu, ya, syafakillah... cinta selalu...

Ibu Maryamilyas mengatakan...

Maaf Mun, baru buka lagi...
Kalau udah begini sih, perlu terapi cepat. Pake antihistamin nggak papa kan... (Imun nggak hamil/menyusui)?
Sebenarnya untuk alergi begini, pemberian obat sebelum alergi datang(kalau udah tau penyebabnya, dan kapan atau bulan-bulan apa aja kena alergi), udah siap-siap minum obat, jadi nggak sampai menderita. Tapi kalau sepanjang tahun, repot dan riskan juga ya Mun...? Mudah-mudahan dapet banyak kejelasan dan bantuan dari health advisor-nya.
Oh ya, dulu pernah dikasih tau, katanya jemuran di matahari bagus buat mengurangi alergi, apa aja. Cuma, di negara dingin, apalagi lagi winter, matahari-nya irit banget kan, Mun. Kalau di Indonesia sih...
Alternatif lain yang saya tau, akupuntur. Tapi ini juga kabarnya ada alergi tertentu yang nggak bisa dengan terapi ini. Tapi saya dulu mendingan setelah diakupuntur...

Ibu Maryamilyas mengatakan...

adalah resentisisasi,
--maryamilyas--

Eh, ini salah nulis... mestinya DEsentisisasi... sowiee...sowie...

Dini Kuswidiani mengatakan...

Ni, klo deketan sih dini kirimin bandrek susu hangat atau serbat jahe yang hangat yg gak ada disana ( upss ngebantu gak ya?!)
Mdh2an “derita” itu cepet berlalu ya ni…syafakillah…

Mimin _nih mengatakan...

duh.. kasian bgt ya uni. idungya tersumbat? house mite 'teh naon nyak?

maimon herawati mengatakan...

up date:

Jazakallahu untuk semua saran dan doa saudari fillah semua.
Alhamdulillah, Ahad sore itu, Imun ambil obat ke farmasi, antibiotik belum dimakan karena dibungkus gelatin. Ndak halal.
Semalam minum antihistamin, berkurang banyak sakitnya. Sekarang sudah hampir normal. Tapi, ternyata sehari nggak minum AH, ternyata, banyak juga pengaruhnya :-D
Alhamdulillah, sudah sangat baik.

Ibu Maryamilyas mengatakan...

Alhamdulillah... Turut lega Imun udah enakan...
Sikap saya terhadap obat memang berhati-hati, kalau nggak mendesak banget lebih baik ngak usah aja. Obat itu racun juga kan? Tapi kalau kita sampai nggak bisa 'berfungsi' karenanya, I think it's worth it. Obat alergi dan antibiotik itu di antaranya. Still, pemakaiannya juga harus berhati-hati dan mengikuti petunjuk dokter.
Untuk antibiotiknya, coba tanyakan apotiknya, apakah mereka punya dalam kemasan kapsul vegetarian (pake agar bukan gelatin), atau jika liquid apakah ada dalam bentuk syrup (kalau pake gliserin juga pilih yang vegetable base). Kalau semua nggak ada juga, sebagian orang mengatakan, untuk bubuk di dalam kapsul, jika kapsul dibuka dan ditelan bubuknya saja maka masih dinyatakan aman (tidak haram). Kapsul memang harus punya sifat inert (tidak bereaksi dengan sekitarnya), jadi kandungan di dalamnya (termasuk gelatinnya) juga tidak boleh terlepas keluar dan bercampur dengan bahan yang dibungkusnya. Itu udah persyaratan standar.
Yang perlu diperhatikan, tujuan pengkapsulan kadang untuk mencegah obat bereaksi di lambung, terutama untuk obat yang keasamannya tinggi. Jadi seandainya kapsul kita buka dan ditelan bubuknya langsung, akan timbul masalah di kemudian hari. Untuk yang begini, kapsul tetap diperlukan. Mungkin bisa dicari/dipesan lewat internet kapsul-kapsul dari agar. Kalau di sini, saya pernah nemu di toko health store (bukan apotik).
Sorii... panjang nih...

maimon herawati mengatakan...

iya Mbak. Makanya kemarin itu, malas ke dokter. Mencoba self-treatment...tapi ya nggak berhasil. Berusaha juga nggak minum anti histamin....udah 2 hari...jaga-jaga aja..
Emang sering sebel sama anti biotik..Jarang yang vegi.
Kemarin udah diskusi sama health visitor tentang desensitivition (?) Kata dia, belum ada di GP option ini.
Alhamdulillah, sejauh ini, sudah 1 pekan, Imun paling kesumbat hidung pagi-pagi hari saja..
Jauuuh berkurang.

Ibu Maryamilyas mengatakan...

Alhamdulillah...