Minggu, 05 Februari 2006

If I drink it (boiling water).....

Menemani saya masak adalah salah satu kegiatan yang disukai anak-anak. Mereka bisa berhenti baca buku, atau main  train, jika saya sudah sibuk di dapur. Ada saja pertanyaan mereka. Apa yang sedang saya iris?...Bisa tidak makan onion itu? It is dirty or not?...Boleh tidak makan chickennya (mentah)?...


Saya suka masa-masa ini karena nilai educationalnya tinggi.


Sekali waktu, saya sedang boiling water di kettle. Anak-anak melihat saya sedang masak gulai. Air panas untuk menambah kuah gulai.


"Why do you boil it, Mi?" Arik nanya.


"To kill the germ in the food, so our food will be clean and nice."


Diam dua-duanya.


Muhammad minta minum. Saya campur minum panas dengan dingin.


"Mi," Arik mulai lagi. "If I drink hot water, will it kill the germ in my tummy?"


"No, because it is not hot enough to kill it."


"So, what about the boiling water, then?'


"Well,...." Nyari penjelasan yang tidak sadis. "If you drink boiling water, before it kill the germ, it kill you first."


Dua bocah saling pandang.


"Why?" tanya pemuda yang selalu bertanya 'why'.


"It is very hot, it will burn your tongue." Saya terus memotong bakal sayur. "Remember Muhmmad when you touch setrika? Umi's iron? How was it? Was it not hot? Very hot?"


Muhammad mengangguk.


"Boiling water is hotter." Saya gemetar di dalam hati membayangkan dua pemuda saya meminum air mendidih.


"Oh." Arik berpikir keras. "Well, then I drink hot water saja. Not boiling water."


"Good." Saya melirik Muhammad.


"So, the best option will be wash your hand after everything, therefore the germ will not be able to get in."


"Why?"


Ugh. "Why? Well, do you know, you pick your food with hands?"


"Yes."


"When you eat with your hands, you bring food, as well as germ, if you have any, through your mouth, into your tummy." Umi memperagakan gerakan menyuap, dan menelan.


"So, better clean your hands from germs, so the germs will be wash away, rather than drinking boiling water that can kill you as well."


"Why?"


"When you wash your hands with soap, and hot water, the germ will be slipped away, and follow the water. And your hands clean. Remember the ad?"


"What ad?"


"Yang ini...aaaa....aaaaa." (Umi menirukan iklan germs teriak melolong....karena disabuni)


"Oh ya, I remember." Arik.


"Oke, I will sabun my hands then." Akhirnya Muhammad menerima.


Sejak itu, dia sangat rajin mencuci tangan.


Sehabis megang nappy kotor Wafa, cuci tangan. Habis flush the toilet, cuci tangan. Sebelum dan sesusah makan cuci tangan.


Tadi, sewaktu saya mem-fillet chicken leg dia berlari ke toilet. Dan berkata dengan bangganya, "Mi, I have washed my hand. Can I help you getting your chicken from the plastic bag now?"


Ha ha ha.


 


 


 

9 komentar:

suci sadiq mengatakan...

waaah anak2 yang cerdaaas, mamanya juga rajin yaa menjawab dengan sabar... subhanallah...
tapi itu anak2 kalo didapur cuma diijinin nonton aja, ya, mbak?? apa kadang2 boleh bantu2? atau malah ngacak2? hehehe

maimon herawati mengatakan...

ideaknya sih, karena Arik sudah usia 6 tahun, membolehkan dia berkreasi di dapur. Di sekolahnya mereka sudah dilatih masuk dapur. Walau sekedar bikin cookies, atau cuman bikin toast doang.
Kalau Abi mereka sangat protekrif. Dapur itu kawasan terlarang, jika ada abinya. :-D
Kalau saya, membiarkan mereka bikin bread and jam, atau sekedar nonton masak di atas kursi kecil mereka. Konsekuensinya, ya, mentega di mana-mana, jam di mana-mana...Sudah gitu, segala mentega dan jam 2 X lebih cepat habisnya.
Pernah, Muhammad bikin roti, memakai pisau dapur saya yang habis dipakai motong bawang putih. Sebotol jam coklat berubah rasa jadi Choco garlicy jam, he he he

seli naswati mengatakan...

hi..hi..hi..lucu
Betapa pintar dua pemuda Ni Maimon....Umminya juga sabar dan pintra ngejelasin..

Vina Pusvita mengatakan...

wuaaah Teteh.. hebbaat sabar&cakap sekali menjawab beragam kata 'why' dari mulut kecil kedua pemuda itu.. hehehheehhe jadi ngayal niy.. nanti bisa ngga ya kayak teteh gitu?! sabar dan sabar... btw arik ama muhammad lucu bgt yak kayaknya n gemesin. wuih jd pgn ketemu..

maimon herawati mengatakan...

depend on...
Kalau sedang santai mode, semua pertanyaan, ayoh saja :-D
Kalau panik mode...pertanyaan 'why' sering juga terjawab, "I don't know' or worse, "Because I say so." Ha ha ha

maimon herawati mengatakan...

Kalau lagi lucu, ya sangat lucu...
'the cutest of time' kata orang mengenai usia under 7 ini. Untuk bisa memaknai 'mereka lucu' itu perlu persiapa mental dan fisik. Mental, Umi tidak sedang stress...jadi banyak dzikir. Fisik...kerjaan rumah sudah selesai dan Umi tidak terlalu lelah...
Sebenarnya, kalau lelah mereka juga suka mijitin. He he

Dini Kuswidiani mengatakan...

makin pengen deeh punya anak ...dapet ilmu parenting terus nih dr ni imun..;)
salam utk Mr. Why...;)

maimon herawati mengatakan...

"O o,"
"O o gimana?"
"Mau."
( perbincangan sebelumnya...Tante Dini ini mau bertemu Muhammad.
Diaaaam.
So what do you think?
O o)

Dinar Ardanti CaraSehatAlaMe mengatakan...

andai bisa seperti teh imun kelak .. sabar menghadapi pertanyaan anak2 yg mengalir deras .. why .. why .. and why .. ^_^ (kalo capek mereka mo mijetin .. xixixi)