Sabtu, 11 Agustus 2007

(Up date Penantian) Do You Have Metal Implant in Your Body? (?*#!?)

Karena tidak bisa balas SMS satu-satu, atau imel satu-satu, dituliskan saja ya updatenya.

Jumat, jam 7 pagi (persis) Tante Nur datang menjemput anak-anak. 2 Bujang sudah sarapan. Wafa belum. Sekalian mengambil anak-anak, sekalian Umi diantar ke RVI. Makasih, Tante.

Abi naik bus dengan lugage dan backpack.

Nunggu di sebelah reception. Hari masih terlalu pagi. 7.15. Baru ada security guard yang manning the desk. Pegawai RVI berdatangan. Coffee shop mulai dibuka. Satu dua pasien dan keluarga membeli minuman panas.

Abi datang menjelang 7.45. Kita naik ke Maternity Unit. Receptionnya agak bingung. Biasanya ibu hamil masuk maternity assessment uni dulu, baru diputuskan akan dimasukkan ke mana. Ini kok langsung ke delivery room?

"Are you having induction today?"

Hm, part of the procedure, sih.

Dia nelpon ke DS.

Do you expect Mrs Herawati? Up to you. Oh, they are having conference at the moment. You just go straight to ward 32.

Loh? Ward 32 kan post natal, tempat Ibu-ibu habis melahirkan?

Iya, supaya kamu lebih nyaman.

Disuruh tunggu di Day Room. Ada satu pasangan bule yang sudah duduk di sana. Nggak lama kemudian, datang midwife, mau menunjukkan di mana tempat tidur.

Loh loh? Kan belum melahirkan? Apa maksudnya, ini tempat tidur untuk nanti sekalian, atau bagaimana?

"You will have your elective caesarean section. Today?"

Ya, nggak tau. Katanya sih, putar bayi dulu, lalu pecahin ketuban. Operasi mah kan option terakhir.

Hm, mulai 'pasti' nih.

Nunggu di ruangan dengan tiga ibu dan tiga bayi. Mulai mengumpulkan kosentrasi. Midwife dari delivery suite menjemput. Masuk ruangan 9 sekarang. Sebelumnya ruangan 10, sebelumnya lagi ruangan 5.

Beliau mulai ngisi form.

Pakai anting? Pakai kalung? Makai plaster? Punya gigi palsu?

He he heh....

"Are we aiming for caesarean section? It looks like the questions are for the procedure."

Yah, siap-siap saja. Jadi, nanti, nggak perlu repot-repot.

Ada metal implant dalam tubuh?

Umi binguuung, maksudnya metal implant itu yang seperti apa? Silicon di boobs? Jelas nggaaak dooong.Semuanya asli kok, sesuai asal pemberian Allah.

Oh, misalnya di lutut ada besi yang mengaitkan kaki patah, atau semacam itu.

Alhamdulillah enggak.

Kita ditinggal lagi.

Lalu midwife yang sama datang lagi, bawa tablet anti muntah. Ini tablet yang selalu diberikan pada ibu-ibu melahirkan normal atau operasi. Supaya tidak mutah.

Abi tanya, pas Wafa Umi dikasih tablet nggak? Rasanya sih enggak. Lha, pas Wafa semua berjalan kilat.

Hari sudah menjelang 8.30. Umi perlu toilet. Kamar yang ini tak ada toiletnya. Akhirnya memberanikan diri ke midwife station. Ada dokter yang ECV Jumat lalu, namanya Julie, juga Dokter Jason. Dua-duanya sedang sarapan.

Julie menunjukkan toilet di induction room. Dan dia janji untuk menemui kita 'in a few minutes time'.....

Bahasa dokter 'few minutes time' = 2 jam. Dua jam duduk dengan Abi di ruangan delivery nomor 9. Nobody came looking at us...just us....

Umi mulai mikir-mikir untuk pulang saja.

Abi dah ngantuk-ngantuk.

Dokter Jason datang sekejab. Membuat umi terperanjat.

"I am sorry. I'll be back in second. Don't worry, it's definitely today. It's today." Lalu doski hilang lagi.

Hm, Umi dan Abi cengar-cengir. Dokter Jason masih belum belajar. Kalau nggak bilang 'insya Allah' nggak jadi loooo.

Jangan-jangan deh.

Kita diskusi; Few minutes = 2 jam. Second? Kira-kira  berapa lama? Abi bilang, mungkin 1/2 jam.

Hampir sejam deh.

Yang datang bukan Dokter Jason, bukan Judith (midwife yang ngambil ke ward 32), bukan Julie, dokter yang ECV. Tapi Kristy, a curly dark hair midwife yang penuh senyum.

Maaf, membuat kamu menunggu. tapi, ward sangat sibuk sekali. Supaya nyaman, kamu istirahat dulu di ward 34 ya. Nanti, beberapa jam lagi, kalau ruang operasi sudah kosong, kami akan jemput kamu ke sana....

Balik ke ward 34??? Bed 7, bay 2...Semua temannya dah ganti. Nggak ada yang lama.

"Umi harus nempelin plakat di bed ini nih," kata Abi. Bed khusus Umi.

Ya sudah, karena juga capek, Umi tidur. Semalam susah tidur soalnya.

Ketika midwife datang, sekalian nanya saja. Berapa jam lagi kira-kira? Boleh minum dikit nggak? Kerongkongan dah sangat kering.

Yah, nanti ditanya ke delivery ward.

Abi boleh tinggal pas quiet time, karena rencananya akan balik ke delivery suite.

"Maimon, they let you to eat and drink."

O o o o ....

Apakah artinya, plan hari ini digagalkan lagi?

Mungkin tidak. Mungkin kamu masuk ruang operasi late at night.

*Sigh*

Makanan yang disediakan porsinya seuprit. Nggak cukup untuk mak-mak yang udah nggak makan sejak jam 6 sore. Jam 8 malam makan something, tapi keluar lagi semua. Karena Abi sekalian ke mesjid, minta dibelikan nasi lunch di mesjid. Tak lama, Umi ketemu midwife di dapur -Umi nyari tambahan makanan-, midwife akhirnya nyariin tambahan makanan.

Habis makan, Abi dah balik dari sholat, Julie datang.

Aduh, kamu pasti sudah fed-up dengan kita ya. Maaf...maaf. Kamu bagitu sabar dengan kita. Tapi, saat ini, delivery suite was extremely busy....

Bukankah hal yang sama juga terjadi Senin lalu? Umi ngerti, Umi bukan emergency case.

Kalau saja Maimon potong kompas, straight to caesarean section, masalahnya akan lebih simpel. Ini karena harus putar bayi dulu, pecahin ketuban dulu dsb.

Hhh.

I had two normal delivery before. If there is any possibility to have one, i will be glad to have it.

Iya.Iya. Kalau kamu tidak pernah normal delivery, kita memang tidak akan mencoba normal delivery. We know that you had twice normal delivery. And we will try to have it now.

Tapi, seakan, Umi jadi sangat ngerepoti orang sekampung.

There is no right or wrong approach on your case, because this is a unusuall case. Sudah week 38 + 5, bayi masih all over the place. So, we treat it as we go.

Julie meriksa, bukaan masih 1 cm. Tidak ada perkembangan. Masih susah pecahin ketuban.

Bagaimana dengan pemakaian tablet untuk melunakkan cervic itu?

Kalau pakai tablet, when we break the water, you might have a painful experience, and we need to give you epidural.

Senin diminta datang lagi.

Umi cuma bisa tersenyum pasrah.

"I will make sure there is a space and resources available for you on Monday, but again, it pretty much depend on the situation..."

Ya. ya...kalau extremely busy lagi....Umi pulang lagi....

Sedih ya.

"There is no guarantee that you are not going to have labour this week end. If comes the worst, baby's hand might come out first, or the placenta dangling out. If it happens, caesarean section is the only choice."

Duh, jadinya, ngerasa ditakut-takuti gini. Yang ketangkap sama Umi: Udah deh, operasi saja. Simpel dan tidak rumit. Lebih aman.

Pulang lagi deeeeh.

Malamnya nelpon Sarah. Sarah menganjurkan, let the nature take its course. If you have to have caesarean section, then be it. When we are fiddling too much with the labour, the result sometimes is not desirable. There is a lot more complication than when we let nature handle it.

Always the voice of wisdom. Sarah's.

Lagian, rumah kan cuma 10 menit dari RVI. It's not that you know nothing about labour sign. You know exactly when you need to go there.

Iya lah, pergi saja Senin itu. Kalau masih 'extremely busy', minta off saja dari register 'putar bayi dsb' dan datang jika dah mau melahirkan saja.

Agak tenang.

Semalam, Umi baru ngerti maksud ini:

TCI 0800  10.08.07  ¬ ECV + I -I0C

Kalau Abi menafsirkan, plus minus ini maksudnya apa? Pake celsius pula....Nggak masuk di akal.

TCL 0800 10.08.07 = datang jam 08.00, pada tanggal 10 Agus.

ECV = putar bayi

+ I = plus induction....pecahin ketuban dan put on drip

-I0 = Kalau induction zero, alias gagal

C = elective caesarean section.

 

25 komentar:

New Rule mengatakan...

Silicon bukan metal kali mbak ...LOL...semoga lancar

maimon herawati mengatakan...

He he he, abis, bingung mau jawabnya. Kalau 'implant'....yang terkenal kan silicon...

Tian OT mengatakan...

imun masih menunggu, sambil ngempih nih? saya do'akan, moga-moga kelahirannya lancar. :)

Dini Kuswidiani mengatakan...

uni sayaaaaaang.......didoain slalu....
muaaaaaaaaaaahhhh...
salam sayang slalu.....

"Aaada Orin!" Orin! mengatakan...

baby.... yang manis ya... umm dan abi sayang, kakak2 juga sayang...

Zehan Achda mengatakan...

mudah2an lancar ya, uni...:)

evi taylor mengatakan...

Ni Imun, kami doa kan dari siko mudah2an lancar lancar se .......

maimon herawati mengatakan...

Mak Tian: masih menunggu, Mak. Terima kasih doanya. Amiin. (Ngempih di rumah...nunggu di rumah juga)

Teh Dini: Amiin. Makasih doanya. *Hug Teh Dini*

Mbak Orin: Babynya manis, Tante....hanya saja, masih nyaman di dalam....belum mau keluar

Mbak Zehan: Amiin. Makasih doanya.

Uni Evi: Mokasih banyak Uni....doanyo.

lily Jauharlina mengatakan...

tetap semangat ya..imun. Salam sayang..(hugs)

ummi nida aufal mengatakan...

subhanallah...moga lancar semuanya ya uni
gigi juga bisa diimplant uni, mungkinkah itu maksud dang dokter?

maimon herawati mengatakan...

Kak Lily: Insya Allah, tetap semangat Kak. Mohon doa ya Kak. Esok ke RVI lagi nih. *Hug Kakak juga*

Feby: Iya, salah satu pertanyaan memang 'false teeth....' Makasih doanya, Fe. Lama nggak berkunjung ke Saung Mayamu.

Irawati Prillia mengatakan...

Moga lancar, Mbak........

mona ^_^ mengatakan...

semoga dimudahkan dan diberi kelancaran

Nurul Huriah Astuti mengatakan...

Baca runtutannya jadi terasa tegang banget, mbak Imun..............semoga diberi kekuatan melahirkan dengan lancar dan cepat pulih sesudahnya.

Mau titip boleh ga? Ntar pas nifas, do'ain aku ya, moga cepet nyusul ngasih adik buat Sofi. Denger2, do'a ibu yang sedang nifas, dikabulkan Alloh, khan habis jihad! SubhanaLloh....fithrah dech kayak bayinya, Aaamiin.

prajuritkecil tak bernama mengatakan...

masya Allah... kirain udah lahiran teh...
baik-baik ya teh

IrfanLisa PANCHA mengatakan...

Dede yang didalam perut Umi.....
Ayo dong keluar....
Kasian sama Umi yang udah bolek balik RVI (naik 32 kah??)....
Kasian sama Abi yang udah nungguin di sela-sela kesibukan disertasinya....
Udah ditungguin juga sama Bang Arik, Bang Amad dan Kak Wafa...

Buat Teh Imun dan suami
Semoga kesabaran yang tiada habis
Mendapat pahala tersendiri dari Allah...
Amiiin.....

Semoga diberi kelancaran dan kemudahan

maimon herawati mengatakan...

Mbak Irawati: Amiin. Makasih doanya, Mbak.

Mona: Makasih doanya. Semoga apa-apa yang akan Mona hadapi juga lancar yaa...

Mbak Nurul: Amiin. Insya Allah, Mbak, jika nanti nifas. Semoga ribat ini (nunggu2 di perbatasan jihad) penuh khusyu.

Ira: Belum Ra....Mohon tambahan doanya yaa

Lisa: Dedeknya masih nyaman di dalam. Iya, naik 32....Cuman, seperti biasa, 32 nggak bisa dipercaya. Kalau dah gitu, nunggu sembari nahan-nahan.....nahan capek, he he he.

maimon herawati mengatakan...

UPDATE Senin INI:

Sudah balik lagi ke RS. Juga dah balik lagi ke rumah. Sebenarnya, konsultannya Muslim, Dr. Abdul. Junior dokternya Rabia, muslimah. Namun, yang akan mentreatment awalnya Dr. Abdul. Yaa, aye nggak nyaman.

Begitu mendatangi bed, beliau nyalami suami. Sesama Muslim lah. Cuman, suami msh nggak aware kalau beliau Muslim. Imun sih langsung merasa, ni, mesti sesama saudara Muslim ni.

Dr. Abdul ngerti Imun nggak nyaman. Jadi, beliau memberikan kesempatan pada Rabia untuk meriksa. namun ya gitu, dokter junior, meriksanya sakiiit. Padahal cuman mengira-ngira posisi kepala di mana.

Alhamdulillah Julie datang. Mestinya Julie dah waktunya pulang, namun dia menunda kepulangan untuk meriksa. Dia mencoba memutar kepala bayi ke bawah, susaaah banget kayaknya.

Kasihan baby, dibilangin 'little rascal' sama Julie. Kalau nanti dah keluar, Julie mau 'smack his bottom' karena nggak mau nurut diputer. Karena, kepalanya yang sudah dijepit Julia masih berusaha lepas dan berpindah.

Dr. Abdul dengan sangat sensitif menunggu di luar gorden, sementara Dr Rabia meriksa dalam.

Duuuh, ya Allah, sakiiitnya nggak ketulungaaaan.

Ini faktor utama yang membuat Imun mutusin pulang saja, daripada memilih option yang satu lagi: pakai tablet pelunak cervic, tunggu 6 jam, break the water, dan induction. If fail, caesarean section.

Dr. Abdul sudah bilang, kalau beliau akan bisa memecahkan ketuban dengan lebih nyaman. Namun, beliau juga ngerti Imun nggak nyaman.

Jika menuruti option tinggal di RS, artinya, I am on the mercy of Dr Rabia.....meriksa dari luar dan dalamnya sama sakitnya. Masih senut-senut sampai sekarang... Atau tebal muka meminta Dr. Abdul yang menangani.....Dan sayangnya, muka Imun nggak setebal itu.

Ya, milih pulang aja deh. Balik aja kalau ada tanda-tanda kelahiran.

Cuman, Julie meminta balik lagi Jumat, untuk periksa saja.

So, here we are now....back to home.

Kata Abi: Kekuasaan Allah melebihi manusia.

Di sini latihan menyerahkan segala-galanya dengan totalitas. Hanya DIA yang kuasa....

Nurul Huriah Astuti mengatakan...

SubhanaLloh, sabar ya mbak Imun....Laa haula wala quwwata illa biLlah. Jihad yang besar, pahalanya juga besar mbak Imun. Sekali lagi, semoga dipermudah! Aamiin.

Lia Barra mengatakan...

Teh kumaha? mengaminkan doa teman2 lain. Sehat dan semangat terus ya!!

Tian OT mengatakan...

lebih aman :))

Tian OT mengatakan...

maaf etek. yang pake gambar di bawah, fay yang ngaplod (dia sdh tau caranya pake html) :)

maimon herawati mengatakan...

Subhanallah, Fay, pintarr...Ajarin Etek juga, Fay. Masih gaptek Etek ini :-)

Tian OT mengatakan...

alhamdulillah, etek. fay ternyata cermat dalam mengamati segala sesuatu. photographic memory-nya (visual) begitu kuat. hanya saja, auditorinya (perintah lisan), masih perlu banyak dibantu. masih susah. :)

maimon herawati mengatakan...

Semoga perkembangan Fay terus positif. Salut buat Mak Tian dan Teteh. Nggak mudah....
Allah memberikan kesabaran luar biasa...Semoga terus sabar ya Mak Tian.

Sayang untuk Kakak Fay.