Rabu, 21 Desember 2016

Jawaban Klaim Eva Bartlett. Fact check TV Channel 4 Inggris. (Terjemahan)

https://www.channel4.com/news/factcheck/factcheck-eva-bartletts-claims-about-syrian-children

Latar belakang

Eva Bartlett, warga negara Kanada menggambarkan dirinya sebagai penulis independen dan pejuang kemanusiaan."

Dia blogger untuk Russia Today, media Pemerintah Rusia dan terbuka menunjukkan dukungannya pada rezim Bashar al-Assad.

Dalam pidato yang disiapkan oleh misi Pemerintah Suriah untuk PBB, Ms Bartlett mengkritik media Barat "media korporasi", dengan mengatakan mengatakan wartawan  mereka tidak bisa dipercaya dengan sumber-sumber tidak kredibel.

Dia menyerang White Helmet, kelompok relawan rescue. Media barat sering menyiarkan proses evakuasi WH, setelah serangan rezim di wilayah yang dikuasai pejuang.

Menurut Eva, WH boneka barat dan merekam siaran penyelamatan yang dipalsukan.

Ms Bartlett mengatakan: "rekaman video mereka berisi anak daur ulang dalam laporan yang berbeda; sehingga Anda dapat menemukan seorang gadis bernama Aya yang muncul dalam sebuah laporan pada bulan Agustus mengatakan, dan dia muncul di bulan depan di dua lokasi yang berbeda. "

Kami sudah mencoba  menghubungi Ms Bartlett, tapi  tidak berhasil, sehingga tidak jelas apa yang dia maksud dengan gadis kecil daur ulang. Perkiraan terbaik kami, dia mengacu pada ini:

Eva mengatakan, WH  Saran memfilmkan menyelamatkan anak yang sama - mungkin semacam aktor - di tiga lokasi yang berbeda. Tujuannya mungkin untuk membesar-besarkan efek pemboman rezim, atau serangan palsu.

Klaim Eva tidak benar. Berikut alasannya.

Analisis
gadis cilik I

Tanggal disebutkan dalam montase foto ini kira-kira akurat.

Gambar di atas diambil pada 27 Agustus oleh Abdalrhman Ismail, fotografer Reuters yang bekerja di garis depan konflik Suriah selama tiga tahun.

Gambarnya menunjukkan gadis yang tidak disebutkan namanya dan dua anak lainnya seharusnya diselamatkan dari reruntuhan oleh WH.

Ismail memotret gadis itu sendirian dan dengan anak-anak lain, bersama dengan banyak korban lainnya dari dua serangan udara yang menghantam wilayah al-Nairab dari Aleppo.

Dua serangan bom barel di daerah itu dilaporkan media secara luas. Serangan itu dilaporkan demikian luas karena menghantam pemakaman korban pemboman sebelumnya.

Beberapa orang berkomentar, kok bisa anak yang sama dalam dekapan tiga orang yang berbeda. Channel 4 melihat banyak rekaman lainnya dari Suriah, dimana relawan bekerja secara berantai dan memindahkan anak-anak yang selamat secara estafet.
Gadis II
Wajah gadis di foto kiri bawah tidak terlalu jelas. Dia masih digunakan dalam koleksi foto "Al Qaeda / Putih Helm. Dia ada dalam potongan video yang beredar September lalu.

Dalam laporan, dia disebut bernama Rawan Alowsh, berusia lima tahun, terbenam dalam reruntuhan setelah serangan udara di Aleppo pada  23 September. Seluruh keluarganya - tiga saudara perempuan, orang tua dan adik - dilaporkan meninggal.

Proses penyelamatannya dari puing-puing yang sulit  menjadi alasan mengapa vedio ini sulit untuk dipalsukan.

Anak kecil yang teriak-teriak ini harus dibenamkan dulu ke dalam reruntuhan sampai ke dadanya, dan mengatur pecahan dinding di sekitar dan atasnya. Ini kerja luar biasa yang membutuhkan persiapan logistik hebat. Dan tentu saja kerja bersama menyiksa anak.

Orang berdiskusi di dunia maya, bahwa tidak mungkin ada yang selamat tanpa luka parah dari runttuhnya rumah karena pemboman. Tapi ini terjadi. Pada gempa di Italia lali, ini terjadi. Di beberapa daerah konflik juga terjadi, anak dan dewasa keluar dari reruntuhan tanpa luka yang berarti.

EvaBartlett sendiri bahkan pernah melaporkan kejadian serupa di Gaza.

Jika diperhatikan, tak satupun penyelamat ini menggunakan seragam WH. Mereka sepertinya tidak ada hubungannya dengan WH. Video itu juga tidak dirilis Wh melalui channel mereka.

Rawan kemudian nampak dalam video berbaring di di rumah sakit, tertidur atau tidak sadar diri. Atasanya sudah dilepas. Wajahnya lebih jelas.

Komen di dunia maya mengatakan ini bukan anak yang sama.  Tapi jika dilihat, beberapa hal nampak sama. Gelang emas di tangan kiri sama.

Laporan media Australia beberapa hari kemudian mengatakan – berdasarkan komunikasi dengan dokter di Aleppo- Rawan, “Dirawat kakek neneknya, tapi masih syok. Rawan sulit berbicara dan belum mengerti kalau kedua orangtua dan saudara kandungnya sudah meninggal”.

Gadis III

Rekaman video ini juga beredar luas. Pertama kali diunggah ke YouTube oleh aktivis anti-Assad di Talbiseh, sebuah kota yang dikuasai pejuang di utara Homs, dan sekitar 150 km jauhnya dari Aleppo.

Darah nampak mengucur dari luka di hidungnya. Dia nampak panik sehabis pemboman Talbiseh pada 10 Oktober lalu. Dia memanggil-manggil ayahnya dalam bahasa Arab:
Gadis itu kemudian mengatakan namanya Aya. Dia Dilaporkan berusia delapan tahun. Laporan waktu itu menunjukkan saat itu orangtua dan saudara Aya selamat dan dia bersatu kembali dengan mereka.

Komen di dunia maya mengatakan rekaman video itu adalah drama yang diatur. Darah di wajahnya adalah darah palsu.

Mari kita lihat wajah Aya dan gadis cilik lainnya secara bersisian.

Jelas, wajah mereka nampak berbeda. Ini tiga anak yang berbeda.

Dari seluruh potongan video, tiga anak ini mengenakan baju yang berbeda, walau mirip.

Aya mengenakan atasan tanpa lengan warna torquise,  Rawan mengenakan sweater, dan gadis yang tidak disebutkan namanya yang difoto Abdulrhman Ismail mengenakan atasan biru kehijauan dengan desain khas yang berbeda.

Seperti Rawan, gadis ini memakai gelang emas, tapi pada pergelangan tangan kanannya. Berbeda dengan Rawan, celana jeans-nya yang dipenuhi dengan payet.

Waktu serangan

Hal lain adalah laporan independen terkait tiga serangan ini.

Kasus pertama, dikatakan serangan itu pada Agustus. Ini dijelaskan oleh fotografer Reuter yang mengambil foto. Media lain juga melaporkan hal yang sama, ada dua pengeboman Aleppo pada hari itu.

Rawan konon diselamatkan dari puing-puing pada 23 September. Hari itu, aktivis pejuang pembebasan Siria di Aleppo, staf medis lokal, Jurnalis di lapangan, badan PBB UNICEF, Human Rights Watch, Pusat Dokumnetasi Pelanggaran Dokumentasi dan lain-lain s melaporkan serangan udara ini.

Dalam kasus "Aya", video diunggah kelompok aktivis di Talbiseh. Akun ini juga mengunggah bayi yang menangis, tubuh lelaki tua yang meninggal. Tidak ada yang nampak meragukan postingan ini.

Serangan ini terjadi sepekan seltelah penyerangan udara dimulai, setelah pejabat Rusia mengatakan mereka akan meningkatkan serangan ke daerah yang dikuasai pejuang pembebasan Siria.

Simpulan.

Gadis ini tiga anak yang berbeda. Pilihlah gambar mereka yang lain, maka akan nampak wajah mereka berbeda satu dengan lainnya.

Kesamaan yang paling mencolok adalah pakaian mereka. Tlogikanya, jika Anda akan menggunakan seorang aktor palsu untuk tiga insiden yang berbeda, kenapa tidak mengenakan pakaian yang sangat berbeda pada mereka? Hingga nampak sangat berbeda?

Bukti lainnya, WH yang dituding sebagai pemalsu kejadia, sesungguhnya tidak nampak dalam tiga video ini.

Selain tiga gadis ini, ada banyak foto dan video gadis kecil terluka. Gadis-gadis kecil ini tidak diragukan keasliannya. Logika, jika ada banyak ‘korban asli’, mengapa juga pakai ‘aktor palsu’?

Dan Channel 4 memiliki akses pada fotografer Reuter yang dipercayai kredibilitasnya.

Channel 4 juga memverifikasi sumber-sumber ini dengan sumber lainnya. Pemboman ini benar terjadi. Foto dimuat tak lama setelah pemboman.

Jadi sulit dipercaya, jika gambar tiga anak ini adalah orang yang sama. Kamu harus percaya bahwa ada satu anak kecil yang siap-siap di satu lokasi, menunggu dipindahkan ke lokasi-lokasi yang berbeda untuk difilmkan, melewati berbagai daerah yang dikuasai kelompok militer berbeda.

Mungkin penjelasan sederhana adalah: anak-anak ini  benar-benar menjadi yatim di Suriah, terluka dan tertekan. Anak-anak itu sekarang dituduh terlibat dalam konspirasi rumit.

Atau mungkin Eva punya gagasan lain?
Channel 4 berusaha menghubungi untuk klarifikasi, tapi belum berbalas. Channel 4 akan mengupdate tulisan ini jika Eva sudah membalas.

Tidak ada komentar: